Pemkot Pekalongan melakukan advokasi Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KRPPA) Senin (26/8/2024).
Channelnusantara.com, Upaya untuk menekan tindak kekerasan perempuan dan anak dan mendorong kesetaraan gender terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perlindungan Perempuan dan Anak (DPMPPA) dengan melakukan advokasi Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KRPPA) di 4 kecamatan mulai 26-29 Agustus 2024.
Sekretaris DPMPPA Kota Pekalongan, Ratminingsih saat ditemui dalam advokasi KRPPA di Kecamatan Pekalongan Utara, Senin (26/8/2024) menjelaskan bahwa tujuan dilakukan advokasi ini yakni agar seluruh jajaran kelurahan bisa ikut berupaya sehingga sudah tidak ada lagi kekerasan anak dan perempuan, kesetaraan antara perempuan dan laki-laki bisa terwujud sehingga perempuan bisa turut andil meningkatkan ekonomi keluarga.
“Kami berharap perempuan dan anak di Kota Pekalongan bisa hidup dengan layak dan sejahtera, kemudian perempuan juga bisa berwirausaha dapat bergabung di kelompok usaha seperti PPEP, UP2K atau lainnya supaya mampu menopang ekonomi keluarganya,” ujarnya.
Selanjutnya, kepala bidang pemberdayaan perempuan, pemenuhan hak anak dan perlindungan perempuan dan Anak, Endah Wulandari menjelaskan bahwa semua elemen masyarakat turut terlibat dalam advokasi ini antara lain LPM, BKM, lurah, PKK dan lainnya, sebab ketika berbicara pemenuhan hak dan perlindungan perempuan dan anak, DPMPPA tidak dapat berdiri sendiri, perlu bantuan dari seluruh stakeholder terkait.
Ia menjelaskan bahwa ada 5 hal titik tolak KRPPA antara lain bagaimana perempuan sudah bisa berdaya dan mampu pemenuhan ekonomi keluarga, bagaimana di dalam orang tua ikut serta dalam pengasuhan keluarga, bagaimana pengurangan kekerasan perempuan dan anak, bagaimana mengurangi pekerja dan pernikahan di usia anak. “Salah satu output dari KRPPA yang kita targetkan adalah terbentuk relawan Sahabat Perempuan dan Anak atau SAPA di tingkat kelurahan. Sehingga DPMPPA bisa advokasi dan penguatan bersama bagaimana mendampingi teman-teman yang menjadi korban, karena beberapa dari korban lebih sering menutup diri akses orang lain, harapannya dengan hadirnya relawan SAPA bisa meminimalisir hal tersebut,” terangnya.
Sementara itu, Camat Pekalongan Utara, Wismo Aditiyo menjelaskan bahwa kondisi wilayah kaitan ramah perempuan dan peduli anak dengan adanya peningkatan infrastruktur berupa pembangunan tanggul sungai dan laut pengendali banjir dan rob memberikan implikasi yang luar biasa kepada masyarakat khususnya perempuan dan anak.
Ia menuturkan bahwa sebelum adanya pembangunan tersebut, hak anak-anak untuk belajar terhambat, kemudian keadaan sudah terkendali aktivitas pendidikan terpenuhi dengan baik. “Perempuan sering kali mengalami penderitaan efek bencana bagaimanapun padahal mereka berperan sebagai pendamping keluarga, namun semua semakin membaik, mereka dapat kembali bergerak maju seperti dengan berwirausaha,” katanya.
Ia berharap dengan adanya advokasi ini, kesadaran dari seluruh elemen masyarakat bisa melahirkan kehidupan keluarga masyarakat Kota Pekalongan dengan lebih baik lagi. Lebih lanjut, Wismo mengajak agar orang tua semaksimal mungkin memberikan kontrol terhadap anak, mengawal dan mendampingi anak untuk mempersiapkan masa depan dan kehidupan yang baik.