Sulut-channelnusantara.com-Ormas Adat Brigade Nusa Utara Indonesia (BNUI) mengadakan gelar aksi demo di depan Hotel Swissbell Manado bersama keluarga korban kecelakaan siswa PKL almarhum Reynaldi Kevin Sampel. Jumat, (15/11/2024).
Sebelum mendatangi Hotel Swissbell Manado Ormas Brigade Nusa Utara Indonesia telah mendatangi Polda Sulawesi Utara untuk meminta agar kasus ini di usut kembali secara transparan untuk mendapatkan keadilan dan kebenaran kepada pihak keluarga korban.
Bertempat di ruang tamu Intelkam Mapolda Sulut, Pihak BNUI melalui ketua Umum Stenly Sendouw, Ketua Harian Andri Lawidu serta beberapa pengurus lainya disambut Direktur Intelkam Polda Sulut Kombes Pol Heri Wahyudi.
Dari sekian banyaknya persoalan hukum di Sulut pihak BNUI melayangkan delapan poin tuntutan serta pernyataan sikap dimana Ormas Adat mendukung sepenuhnya kinerja Polda Sulut yang dipimpin Bapak Irjen Pol Royke Harry Langie di antaranya kasus kecelakaan siswa PKL almarhum Reynaldi Kevin Sampel.
Ormas Brigade Nusa Utara Indonesia berharap Kapolda Sulut agar bisa menindak tegas sesuai aturan hukum dan memberikan sanksi pidana kepada Owner dan General Manager sebagai yang bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang terjadi sesuai undang-undang nomor 1 tahun tahun 1970, UU no 13 tahun 2003, PP no 50 tahun 2012, PP no 26 tahun 2014 dan Permen Pendidikan dan Kebudayaan no 50 tahun 2020 pasal 359 KUHP serta Permen PU nomor 26/ORT/M/2008 tentang sistem proteksi bangunan dan penggunaan tangga darurat.
Meminta dinas terkait Disnaker dan PTSP Provinsi Sulut mengaudit sistem K3 dan Management sistem yang tidak berjalan dengan baik, serta mencabut izin operasional dari Hotel Swisbell Manado karena prosedur dan sistem keselamatan dan kesehatan kerja telah membawa korban meninggal dunia.
Orang tua almarhum Reynaldi Kevin Sampel yaitu papa Steven Sampel dan mama Katrotje Janis sangat berharap kepada pihak Pemerintah dinas terkait dan Polda Sulut sebagai Aparat Penegak Hukum (APH) bisa mengusut tuntas kasus kecelakaan anak kami almarhum Reynaldi Kevin Sampel secara transparan agar kami keluarga bisa mendapatkan rasa keadilan.
(Red)
