Gubernur Jateng Soroti Urgensi Penanganan Sampah dalam Musrenbangwil se-Eks Karesidenan Semarang di Salatiga

Avatar photo

Musrenbangwil se-eks karesidenan Semarang bertempat di Kota Salatiga, Selasa (22/4/2025).

Channelnusantara.com, SALATIGA – Persoalan pengelolaan sampah menjadi perhatian utama dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) se-eks karesidenan Semarang yang digelar di Kota Salatiga, Selasa (22/4/2025).

Dalam forum yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan daerah tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi menegaskan bahwa isu sampah perlu dijadikan prioritas dalam perencanaan pembangunan ke depan, mengingat semakin kompleksnya persoalan persampahan di sejumlah daerah.

Dalam sambutan pembukaannya, Gubernur Ahmad Lutfi mengungkapkan bahwa pengelolaan sampah tidak bisa ditangani secara konvensional lagi. Ia menyampaikan bahwa Pemprov Jateng telah membentuk tim kerja khusus untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah berbasis teknologi, seperti RDF (Refuse Derived Fuel), sebagai solusi berkelanjutan. “Sampah sudah kita bahas. Sudah kita bentuk teamwork, nanti sampah bisa RDF. Yang jumlahnya di bawah 200 ton per hari atau menggunakan sampah regional yang harus 1000 ton,” ujar Gubernur Lutfi.

Gubernur juga menekankan pentingnya sinergi antar daerah dalam menyelesaikan persoalan sampah, terutama bagi wilayah yang tidak memiliki fasilitas pengelolaan sampah skala besar. Menurutnya, konsep regionalisasi pengelolaan sampah bisa menjadi alternatif agar beban tidak ditanggung sendiri oleh masing-masing kabupaten/kota.

Musyawarah yang berlangsung di Kota Salatiga itu juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Setya Ari Nugroho, serta enam kepala daerah dari eks karesidenan Semarang, meliputi para wali kota dan bupati. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPRD menyampaikan dukungannya terhadap berbagai program pembangunan yang diusulkan, termasuk penanganan masalah persampahan dan penguatan ketahanan pangan nasional.

“Kami dari legislatif akan sangat mendukung semua program, termasuk di dalamnya adalah terkait ketahanan pangan nasional. Tentunya nanti akan dibahas bersama lewat penganggarannya, termasuk permasalahan isu sampah akan turut dibahas juga,” jelas Setya Ari Nugroho, politikus asal PKS tersebut.

Musrenbangwil ini menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah pemerintah daerah se-karesidenan Semarang dalam merespons tantangan pembangunan yang semakin kompleks, dengan harapan lahirnya solusi konkret, terutama dalam hal pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi lingkungan hidup.

*Pimred (K)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *