Manado-Channelnusantara.com-Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Manado, Sylvia Ransulangi, angkat bicara menanggapi tudingan miring yang menyebut dirinya mengelola dana bantuan operasional dan pendidikan secara tidak transparan.
Ia menepis tuduhan tersebut dan menilai pemberitaan yang beredar sebagai upaya mencemarkan nama baik lembaga pendidikan yang ia pimpin.
“Tuduhan itu tidak benar. Semua pengelolaan dana di sekolah kami telah dilakukan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku,” tegas Sylvia Kamis (1/5/2025).
Nama SMKN 3 Manado belakangan kembali mencuat setelah sejumlah media daring memuat laporan terkait dugaan ketidakterbukaan dalam pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Dana Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM), serta Dana Peran Serta Masyarakat (PSM), dengan nilai total mencapai miliaran rupiah.
Namun, pihak sekolah dengan tegas membantah adanya penyimpangan.
Menurut Sylvia Kepala Sekolah SMKN 3 Manado, semua dana dikelola secara sistematis melalui mekanisme internal yang ketat, bukan oleh individu.
“Dana itu tidak dikelola secara pribadi. Kami bekerja berdasarkan sistem, dan pengelolaan keuangan kami telah diaudit oleh Inspektorat Daerah dan BPK, tanpa ditemukan pelanggaran apapun,” ungkapnya.
Sylvia juga menyayangkan pemberitaan yang mengutip sumber anonim tanpa konfirmasi data.
Ia menyebutkan bahwa informasi sepihak dapat merusak reputasi sekolah dan mencederai kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan.
“Ini bukan hanya menyangkut pribadi saya, tapi juga menyangkut marwah dunia pendidikan.
Kalau ada yang merasa keberatan, mari sampaikan secara resmi, bukan lewat opini liar di media,” ujarnya.
Terkait nama bendahara sekolah, Yulien Mokosolang, yang ikut disebut dalam pemberitaan, Sylvia menegaskan bahwa seluruh tim pengelola dana sekolah bekerja dengan prinsip kehati-hatian dan transparansi.
Ia pun mengajak semua pihak untuk menjaga kondusivitas lingkungan sekolah demi kelangsungan proses belajar mengajar yang optimal.
“Saya sangat terbuka terhadap masukan. Tapi mari kita jaga kepercayaan publik.
Jangan ganggu semangat siswa dan guru hanya karena informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tutup Sylvia.
(Tim)