Keterbukaan Informasi Proyek SPAM Manado : Hak Masyarakat Untuk Tahu Rinci Penggunaan Dana Pinjaman

Avatar photo

Manado-Channelnusantara.com-Penandatanganan perjanjian pinjaman daerah senilai Rp80 miliar antara Pemerintah Kota Manado, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero, dan PT Bank SulutGo untuk perluasan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) telah disambut positif sebagai upaya meningkatkan akses air bersih. Namun, di balik optimisme tersebut, Ketua Perkumpulan LSM Independen Nasionalis Anti Korupsi (Lsm-Inakor), Rolly Wenas menyoroti aspek transparansi dan akuntabilitas dalam implementasi proyek ini.

Wenas menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen Pemkot Manado dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akan air bersih. “Kami tentu menyambut baik setiap upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Manado, termasuk melalui perluasan jaringan SPAM ini,” ujar Wenas kepada media melalui pernyataan tertulis pada, Rabu, sore (9/7) ia menambahkan “Ketersediaan air bersih adalah hak dasar, dan inisiatif pembiayaan inovatif seperti ini patut diapresiasi jika pelaksanaannya benar-benar efektif dan efisien.”

Namun selanjutnya, Wenas juga mengingatkan bahwa besarnya nilai pinjaman, yaitu Rp80 miliar, menuntut tingkat transparansi dan akuntabilitas yang tinggi. “Pinjaman ini akan menjadi beban APBD Kota Manado di masa depan. Oleh karena itu, masyarakat berhak tahu secara rinci bagaimana setiap rupiah dana pinjaman ini akan digunakan,” tegasnya. Ia menekankan pentingnya keterbukaan informasi mengenai rincian anggaran, rencana kerja, jadwal proyek, hingga mekanisme pengawasan.

Menyikapi hal tersebut, INAKOR telah melayangkan permohonan informasi mewakili hak public ke Dinas Kominfo Pemkot Manado selaku PPID Utama.

Inakor mendesak Pemkot Manado untuk:

-Merinci alokasi anggaran secara
transparan, termasuk biaya konstruksi,
pengadaan material, hingga biaya
operasional.

-Membuka akses informasi terkait proses
tender dan pemilihan kontraktor,
memastikan prinsip persaingan yang
sehat dan mencegah praktik KKN.

-Menyusun indikator kinerja yang jelas dan
terukur, sehingga kemajuan proyek dapat
dipantau oleh publik.

-Melibatkan partisipasi masyarakat dan
lembaga pengawas independen dalam
setiap tahapan proyek, mulai dari
perencanaan hingga evaluasi.

“Kami berharap proyek SPAM ini tidak hanya menjadi kebanggaan seremonial, tetapi juga membawa manfaat nyata dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Manado. Proyek sebelumnya seperti revitalisasi Pasar Bersehati, yang juga didukung PT SMI, harus menjadi cermin pembelajaran agar proyek SPAM ini berjalan lebih optimal dan bebas dari potensi penyimpangan,” tambah Rolly Wenas.

Ia juga menyoroti target cakupan layanan air bersih hingga 80% rumah tangga di tahun 2029 yang disampaikan Direktur Utama PT SMI. “Target ini ambisius dan sangat dinantikan. Namun, yang lebih penting adalah memastikan kualitas layanan, ketersediaan air yang stabil, dan harga yang terjangkau bagi masyarakat, terutama bagi kalangan rentan,” pungkasnya.

(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *