Lapas Pekalongan Gelar Pembukaan Pelatihan Kemandirian, Wujudkan Warga Binaan Berdaya dan Siap Kembali ke Masyarakat

Avatar photo

Pembukaan Program Pelatihan Kemandirian, bertempat di Aula Lapas, Senin (21/7/2025).

Channelnusantara.com, Kota Pekalongan – Sebagai upaya meningkatkan kualitas pembinaan serta membekali warga binaan dengan keterampilan hidup yang produktif, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan secara resmi menggelar Pembukaan Program Pelatihan Kemandirian, bertempat di Aula Lapas setempat, Senin (21/7/2025). Program ini mencakup pelatihan menjahit, membatik, pertanian, dan perikanan, serta diwarnai dengan penandatanganan kerja sama antara Lapas Pekalongan dengan lima mitra strategis dari unsur pemerintah dan pelaku usaha.

Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Pekalongan, Bambang Saptopo, menyampaikan, kegiatan pelatihan kemandirian ini diikuti oleh sekitar 80 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dari total 240 penghuni.

Salah satu momen penting dalam kegiatan ini adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Lapas Pekalongan dengan lima mitra kerja sama, yakni Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Pekalongan, Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan, serta tiga pelaku usaha lokal yaitu Batik Mulasari, Batik Ghaitsa Pelangi, dan DMA Collection.

“Kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan sinergi positif dalam penyediaan materi pelatihan, tenaga instruktur, serta akses pasar bagi hasil karya para WBP,” Bambang.

Sebagai tanda dimulainya pelatihan, dilakukan penyematan tanda peserta kepada perwakilan warga binaan.

Kalapas Pekalongan, Ika Prihadi Nusantara, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah mendukung program ini, khususnya Pemerintah Kota Pekalongan.

“Terima kasih atas atensi Pemerintah Kota Pekalongan terhadap pelatihan ini. Dukungan ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus berinovasi dalam pembinaan,” ujar Ika.

Lebih lanjut, Ika menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menyiapkan warga binaan menjadi pribadi yang mandiri dan bermanfaat bagi masyarakat setelah masa hukumannya berakhir.

“Urip itu urup, hidup harus bisa memberi manfaat bagi sesama,” tambahnya, mengutip filosofi Jawa yang menggambarkan semangat kebersamaan dan kontribusi sosial.

Ia juga menyampaikan bahwa, pelatihan kemandirian ini tidak hanya ditujukan untuk mengisi waktu selama menjalani masa pidana, tetapi sebagai bentuk investasi masa depan agar para WBP memiliki bekal keterampilan ketika kembali ke masyarakat.

Meski dengan keterbatasan fasilitas, Ika yakin kreativitas dan semangat para warga binaan tidak akan pernah padam.

“Kami yakin, ilmu yang diperoleh akan berguna bagi mereka kelak. Kreativitas tidak tergantung pada fasilitas, tapi pada semangat untuk berubah,” tegas Ika.

Lebih dari itu, Kalapas menegaskan bahwa, pihaknya akan terus menjaga kesinambungan program dan memperluas jejaring kerja sama untuk memberikan manfaat yang lebih besar. Di akhir sambutannya, Ika menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada seluruh mitra kerja dan petugas yang telah bahu-membahu menyukseskan kegiatan ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak, terutama Pak Wali Kota. Teman-teman petugas Lapas juga mengucapkan salam hormat. Dan tentu saja, kami akan terus menjaga semangat SAKPORE, sebagai wujud komitmen kami terhadap pelayanan yang prima dan profesional,” tegasnya dengan penuh semangat.

Sementara itu, Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, Lili Sulistyawati menerangkan, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Pekalongan melalui Dinperpa untuk memperluas akses pengetahuan dan keterampilan kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk kepada mereka yang saat ini sedang menjalani masa pembinaan di Lapas.

“Kami percaya bahwa setiap individu berhak mendapatkan kesempatan kedua dan memiliki potensi untuk berkembang, berdaya, serta kembali memberikan kontribusi positif bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa,”beber Lili.

Menurutnya, pertanian adalah salah satu sektor strategis yang tidak hanya menjadi tulang punggung ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang besar dalam hal pemberdayaan ekonomi. Melalui pelatihan ini, dirinya berharap warga binaan dapat memperoleh keterampilan praktis di bidang budidaya tanaman, pengolahan hasil pertanian, serta pengelolaan pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Ini bukan hanya tentang bagaimana menanam, tapi juga bagaimana menjadikan pertanian sebagai jalan menuju kemandirian dan masa depan yang lebih baik;”katanya.

Pihaknya sangat mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin antara Lapas Kelas IIA Pekalongan dengan Pemerintah Kota Pekalongan. Sinergi ini menjadi wujud nyata bahwa proses pemasyarakatan tidak hanya menekankan aspek pembinaan moral, tetapi juga pembekalan keahlian yang aplikatif.

“Kepada para peserta pelatihan khususnya warga binaan, kami berpesan, kutilah kegiatan ini dengan penuh semangat dan kesungguhan. Jadikanlah ilmu dan pengalaman yang didapat sebagai bekal yang bermanfaat, baik untuk kehidupan selama masa pembinaan maupun nanti saat kembali ke tengah masyarakat. Setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini, InsyaAllah akan menjadi pijakan kuat menuju perubahan yang lebih baik esok hari,”tukasnya.

(Pimred)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *