Talaud – ChannelNusantara.com – Polemik kualitas proyek infrastruktur kembali mencuat di Kabupaten Kepulauan Talaud. Salah satu proyek pembangunan jalan yang baru rampung sekitar dua bulan lalu dilaporkan mengalami kerusakan parah, dengan dugaan kerugian negara mencapai Rp5 miliar.
Namun, pihak kontraktor PT Marambuta membantah tudingan tersebut. Menurut mereka, jenis pekerjaan yang dilaksanakan adalah Lapen (Lapisan Penetrasi Makadam), bukan Hotmix, dan seluruh proses telah sesuai spesifikasi teknis.
“Pekerjaan tersebut sudah sesuai. Saat ini saya sedang diminta klarifikasi oleh Tipikor Polda Sulut terkait hal ini, dan proyek ini juga sudah diperiksa BPK,” tegas David Tanos, perwakilan PT Marambuta, Senin (28/7/2025).
David juga menegaskan bahwa hingga kini pihaknya belum menerima seluruh pembayaran dari Pemerintah Kabupaten Talaud.
“Masih ada sekitar Rp1,4 miliar yang menjadi kewajiban Pemda Talaud berdasarkan hasil pemeriksaan BPK. Jadi tudingan yang beredar perlu dilihat secara objektif,” jelasnya.
Terkait video viral di platform TikTok yang memperlihatkan kondisi jalan rusak, David menilai konten tersebut tidak menggambarkan kondisi sebenarnya di lapangan.
“Video yang beredar sangat tidak objektif dan tidak sesuai fakta di lapangan,” dan Akun tiktok tersebut dibuat untuk memfitnah kami tambahnya.
Perbedaan Lapen dan Hotmix: Faktor Teknis yang Sering Salah Dipahami
Berdasarkan informasi teknis dari Kementerian PUPR, Lapen merupakan metode pengerasan jalan yang menggunakan agregat berlapis dan aspal cair, dirancang untuk lalu lintas ringan hingga sedang. Umumnya, ketahanan Lapen lebih rendah dibanding Hotmix karena struktur aspalnya tidak sepadat campuran aspal beton.
Sementara Hotmix (AC-BC atau AC-WC) adalah lapisan aspal dengan campuran panas dan pemadatan menggunakan alat berat, yang memiliki ketahanan lebih baik terhadap beban kendaraan dan cuaca.
Penggunaan Lapen biasanya dipilih pada:
Jalan desa atau kabupaten dengan intensitas kendaraan rendah
Proyek dengan keterbatasan anggaran
Tahap awal sebelum peningkatan ke lapisan Hotmix
Ahli jalan raya yang enggan disebutkan namanya mengatakan, kerusakan dini pada jalan Lapen bisa terjadi jika:
Drainase buruk, sehingga air merembes ke pondasi jalan
Pemadatan agregat tidak optimal
Beban lalu lintas melebihi desain awal
Pengawasan dan Tindak Lanjut
Sejumlah pihak menilai lemahnya pengawasan dari instansi terkait, termasuk Dinas PUPR Talaud, menjadi salah satu penyebab munculnya masalah kualitas. Publik pun mendesak aparat penegak hukum menindaklanjuti laporan kerusakan ini.
Hingga berita ini dipublikasikan, Kepala Dinas PUPR Talaud, John Rianto, belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan permasalahan tersebut.
(Tim)