MANADO-channelnusantara.com– Dugaan praktik kotor penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar kembali mencuat di Kota Manado. Kali ini, sorotan publik tertuju pada sebuah lokasi penampungan mencurigakan di wilayah Tikala, tak jauh dari Gereja Bukit Moria.
Warga sekitar menduga, tempat tersebut dikuasai oleh seorang bernama Boim, yang disebut-sebut merupakan anggota aktif Aparat Penegak Hukum (APH). Aktivitas keluar-masuk mobil tangki berukuran kecil di lokasi itu sudah berlangsung cukup lama, hampir tanpa hambatan.
“Kegiatan itu hampir setiap hari. Mobil tangki masuk, bongkar, lalu pergi. Kami khawatir, tapi siapa yang berani bicara? Sepertinya ada yang membekingi,” ungkap seorang warga yang meminta namanya dirahasiakan. Jum’at (12/09/2025).
Kecurigaan masyarakat semakin menguat lantaran hingga kini belum ada penindakan berarti dari aparat terkait. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar: benarkah ada oknum berseragam yang justru ikut bermain di balik praktik ilegal ini?
Masyarakat mendesak Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Roycke Harry Langie dan Kapolresta Manado Kombes Pol Irham Halid untuk turun tangan langsung, membongkar jaringan mafia solar, serta mengusut tuntas dugaan keterlibatan oknum internal.
Selain merugikan negara dan menghambat distribusi BBM bersubsidi bagi masyarakat kecil, praktik semacam ini juga dianggap mencoreng nama baik institusi kepolisian apabila benar dilakukan oleh aparat aktif.
“Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Kalau dibiarkan, ini akan menjadi preseden buruk,” tegas warga lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan penampungan solar ilegal di Tikala. Sementara itu, keresahan masyarakat terus memuncak, menunggu langkah tegas aparat untuk memutus mata rantai mafia energi di Sulawesi Utara.
(Tim)