Manado-channelnunsatara.com-Menyikapi penutupan sementara ruas Jalan Kaiya–Kotamobagu dan pembangunan jembatan darurat Bailey di Desa Muntoi oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara, Lembaga Swadaya Masyarakat Independen Nasionalis Anti Korupsi (LSM INAKOR) Wilayah Sulawesi Utara menegaskan komitmennya untuk mengawal proses pekerjaan tersebut demi menjamin keterbukaan informasi dan akuntabilitas publik. Selasa (08/10/2025).
Ketua DPW LSM INAKOR Sulut, Rolly Wenas, menilai bahwa setiap kegiatan pembangunan infrastruktur, termasuk proyek penanganan darurat, harus tetap berlandaskan prinsip transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas anggaran.
“Situasi darurat tidak boleh dijadikan alasan untuk mengabaikan keterbukaan serta prosedur hukum dalam penggunaan anggaran negara. Kami mendesak BPJN Sulut agar mempublikasikan nilai anggaran, sumber dana, dan pihak pelaksana pekerjaan jembatan darurat Bailey di Muntoi,” tegas Wenas.
Lebih lanjut, Wenas mendorong agar Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) dan unsur masyarakat sipil dilibatkan dalam proses pengawasan di lapangan. Langkah ini, kata dia, penting untuk memastikan pekerjaan berjalan sesuai spesifikasi teknis dan standar keselamatan.
“Kami juga mengingatkan agar jembatan darurat ini benar-benar bersifat sementara. Pemerintah harus segera menyiapkan pembangunan jembatan permanen dengan kualitas yang baik, agar tidak terkesan menunda solusi permanen demi kepentingan tertentu,” tambahnya.
INAKOR menegaskan akan terus memantau pelaksanaan pekerjaan dan siap menyampaikan laporan resmi apabila ditemukan dugaan penyimpangan dalam proses pengadaan maupun pelaksanaan kegiatan.
“Kami percaya, transparansi dan integritas adalah kunci untuk menutup ruang praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme di sektor infrastruktur,” tutup Wenas.
Sementara itu, PPK 2.4 BPJN Sulut, Glen Rau, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, membenarkan bahwa pihaknya tengah melakukan pemasangan jembatan Bailey di lokasi tersebut.
“Mulai hari ini sudah dilakukan proses pemasangan jembatan Bailey. Diharapkan pada Jumat, 10 Oktober, jembatan sudah terpasang dan dapat digunakan masyarakat,” jelas Rau.
Ia juga memastikan bahwa penanganan jangka panjang telah disiapkan BPJN Sulut.
“Untuk penanganan permanen sudah kami usulkan ke pusat. Pasti akan ada pembangunan jembatan permanen karena kondisi saat ini memang sudah memerlukan penanganan menyeluruh,” pungkasnya.
(Fad)