Kemenkumham Canangkan KOPPETA HAM di Sulut, Dinas Pendidikan Apresiasi: Pelajar Jadi Garda Terdepan Budaya Kemanusiaan

Avatar photo

Manado-channelnusantara.com-Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia melalui Kantor Wilayah Sulawesi Tengah, Wilayah Kerja Sulawesi Utara, mencanangkan Komunitas Pemuda Pelajar Pecinta HAM (KOPPETA HAM) sekaligus menggelar Penguatan Kapasitas HAM bagi Pelajar, Jumat (24/10/2025) di Ruang Serbaguna Kantor Wali Kota Manado.

Kegiatan yang mengangkat tema “Menumbuhkan Kesadaran Akan Nilai-nilai Keadilan dan Kesetaraan serta Implementasi HAM dalam Kehidupan” ini dihadiri oleh pejabat Kemenkumham, perwakilan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta ratusan pelajar dari berbagai sekolah di Kota Manado.

Dalam sambutannya, Inspektur Jenderal Kemenkumham RI, Dr. Farid Junaedi, Bc.IP., S.Sos., M.H., menegaskan pentingnya peran pelajar dalam membangun budaya menghormati hak asasi manusia sejak dini.

“KOPPETA HAM adalah wadah bagi generasi muda untuk memahami dan meneladankan nilai-nilai kemanusiaan. Dari sinilah lahir agen-agen perubahan yang membawa semangat keadilan dan kesetaraan,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara, Dr. Femmy J. Suluh, M.Si., yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pendidikan, Jefry Runtuwene, turut memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut.

Dalam kesempatan itu, Jefry juga menyampaikan materi terkait pentingnya pendidikan berbasis nilai kemanusiaan dan menjawab berbagai pertanyaan dari para siswa peserta yang hadir.

“Kami sangat mengapresiasi langkah Kemenkumham yang menginisiasi gerakan ini. Pendidikan berbasis HAM tidak hanya membentuk kecerdasan intelektual, tetapi juga karakter dan empati sosial generasi muda,” ungkap Jefry.

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 3 Manado, Silvya A.C. Ransulangi, S.Pd., M.M., menekankan bahwa sekolah memiliki tanggung jawab moral untuk menanamkan nilai-nilai HAM secara konsisten.

“Sekolah harus menjadi ruang yang aman, inklusif, dan menghargai perbedaan. Melalui KOPPETA HAM, siswa belajar untuk menerapkan nilai toleransi, keadilan, dan rasa hormat dalam kehidupan sehari-hari,” kata Silvya.

Lebih lanjut, Silvya berharap agar kegiatan serupa dapat digelar secara berkelanjutan.

“Kami ingin nilai-nilai HAM tidak berhenti di kegiatan ini saja, tetapi menjadi bagian dari budaya sekolah dalam setiap tindakan dan kebijakan,” tambahnya.

Kegiatan ditutup dengan pembacaan ikrar pelajar, penyerahan piagam penghargaan, serta sesi diskusi interaktif.

Sinergi antara Kemenkumham, Dinas Pendidikan, dan lembaga pendidikan di Sulawesi Utara diharapkan mampu membentuk generasi muda yang cerdas, humanis, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

(Fad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *