Mitra-channelnusantara.com-Polres Minahasa Tenggara (Mitra) kembali mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat dan berbagai elemen pemuda Sulawesi Utara atas langkah cepat, tegas, dan profesional dalam menangani insiden pengrusakan yang terjadi di Desa Watuliney, Kecamatan Belang, Selasa (2/12/2025).
Peristiwa yang sempat memicu ketegangan antar warga tersebut berhasil diredam dalam waktu singkat berkat kehadiran dan pengamanan sigap personel Polres Mitra di bawah komando langsung Kapolres AKBP Handoko Sanjaya, S.I.K., M.Han. Situasi yang sempat memanas kini telah kembali aman dan kondusif.
Tidak hanya mengembalikan stabilitas, Polres Mitra juga bergerak cepat mengamankan 14 terduga pelaku, yang saat ini tengah diproses lebih lanjut.
“Empat belas terduga pelaku sudah kita amankan. Yang lain masih dalam pengembangan,” tegas Kapolres AKBP Handoko Sanjaya.
Menurut penjelasan Kapolres, insiden bermula dari bentrokan dua kelompok remaja yang meningkat menjadi aksi saling lempar hingga salah satu lemparan mengenai bangunan tempat ibadah. Meski sempat menimbulkan keresahan, aparat kepolisian bergerak cepat dan berhasil mengendalikan situasi tanpa memicu konflik lebih luas.
Kapolres kembali mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi informasi yang belum terverifikasi.
“Kami berharap masyarakat tetap menjaga kamtibmas. Jangan percaya informasi provokatif. Serahkan proses hukum kepada kami, semuanya akan diproses secara profesional dan sesuai prosedur,” ujarnya.
Di akhir keterangannya, Kapolres menegaskan pentingnya menjaga kerukunan dan toleransi yang telah menjadi identitas masyarakat Sulawesi Utara.
“Mari bersama menjaga kedamaian dan kerukunan yang menjadi kebanggaan ‘Bumi Nyiur Melambai’.”
Tokoh pemuda Sulawesi Utara, Rivai Mokodompit, turut memberikan apresiasi atas langkah cepat Polres Mitra dalam meredam ketegangan di Watuliney. Ia menilai penanganan tegas aparat telah mencegah konflik berkembang ke arah yang lebih luas.
“Tindakan cepat Kapolres Mitra bersama seluruh jajaran adalah bukti nyata bahwa aparat hadir untuk menjaga keamanan masyarakat. Penanganan profesional seperti ini sangat penting untuk mempertahankan stabilitas dan mencegah provokasi yang bisa memecah belah warga,” kata Rivai.
Ia juga mengajak masyarakat, khususnya para pemuda, untuk bijak dalam menyikapi berbagai informasi yang beredar.
“Pemuda harus menjadi garda terdepan dalam menjaga kedamaian. Jangan mudah terpengaruh isu yang belum jelas kebenarannya. Kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga kerukunan di daerah ini,” tambahnya.
(FM)













