Manado-channelnusantara.com-Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Jeane Laluyan, SE, menegaskan bahwa kuota solar subsidi di wilayah Sulawesi Utara hingga saat ini masih tersedia. Pernyataan tersebut disampaikannya melalui unggahan di akun Facebook miliknya, yang kemudian dilansir media, Rabu (17/12/2025).
Jeane menilai, antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU tidak serta-merta menunjukkan kelangkaan solar subsidi. Menurutnya, perlu dilakukan pengecekan langsung di lapangan guna memastikan antrean berjalan sesuai aturan.
“Jika antrean masih panjang, perlu dicek kembali apakah setiap kendaraan memiliki pengemudi masing-masing, atau justru ada satu orang yang mengantre dengan dua hingga tiga kendaraan secara bergantian. Praktik seperti ini pernah terjadi,” ungkap Jeane.
Selain persoalan BBM subsidi, legislator Sulut ini juga menyoroti distribusi elpiji subsidi 3 kilogram. Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil koordinasinya dengan pihak Pertamina, dalam tiga hari terakhir alokasi elpiji 3 kg ke setiap pangkalan telah terpenuhi sesuai ketentuan.
Namun demikian, Jeane menilai persoalan utama justru berada pada mekanisme penyaluran dari pangkalan ke pengecer atau warung.
“Kuota yang dilegalkan oleh Kementerian ESDM untuk disalurkan ke pengecer seharusnya hanya maksimal 10 persen dari total kuota pangkalan. Ada kemungkinan beberapa pangkalan menyalurkan lebih dari batas tersebut, sehingga masyarakat kesulitan memperoleh elpiji di pangkalan resmi,” jelasnya.
Kondisi ini, lanjut Jeane, berdampak pada tingginya harga elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer, mengingat harga di warung atau pengecer tidak diatur secara resmi.
Menutup pernyataannya, Jeane Lalunyan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam pengawasan distribusi energi subsidi.
“Mari kita saling mengontrol dan memberikan informasi apabila hak masyarakat miskin terabaikan akibat ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.
(Fad)













