Penanganan Enceng Gondok Terus Dilakukan Secara Berkelanjutan

Avatar photo

Pemkot Pekalongan berupaya mengendalikan laju pertumbuhan tanaman enceng gondok di bantaran Sungai Lodji, Kota Pekalongan, Selasa (15/10/2024).

Channelnusantara.com, Kota Pekalongan – Jajaran Pemerintah Kota Pekalongan berupaya mengendalikan laju pertumbuhan tanaman enceng gondok yang tumbuhliar di sepanjang aliran sungai. Penanganan dan pembersihan enceng gondok ini dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan dengan mengerahkan sejumlah Sumber Daya Manusia (SDM) dan mesin excavator serta armada pengangkut sampah, berlangsung di bantaran Sungai Lodji, Kota Pekalongan, Selasa (15/10/2024). Pertumbuhan enceng gondok yang pesat ini mengakibatkan aliran sungai tersumbat dan meningkatkan risiko banjir. Sehingga, hal ini perlu diintensifkan pembersihan tanaman tersebut.

Kepala Bidang Pengendalian, Pencemaran, Kerusakan dan Penataan Ruang Terbuka Hijau pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan, Adi Usnan mengungkapkan bahwa, kegiatan pembersihan enceng gondok ini merupakan tindaklanjut dari kegiatan serupa di Bulan Juli 2024 lalu, dimana akan dijadwalkan rutin setiap Hari Selasa dan Kamis selama 2 bulan. Upaya pembersihan dan penanganan enceng gondok ini selain melibatkan tim jogo kali dari DLH, juga berkolaborasi dengan dinas terkait DPUPR, Dindagkop-UKM, dan perangkat kecamatan untuk membantu pengangkutan enceng gondok tersebut.

“Selama dua hari itu kami laksanakan selama dua bulan yakni Bulan Oktober sampai November. Adapun luasan wilayah sungai yang tertutup enceng gondok dari utara belakang Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) sampai dibawah jembatan sekitar Pasar Grogolan sekitar 25 ribu kubik,”ujar Adi.

Menurutnya, tim jogo kali dari DLH juga sudah rutin melaksanakan pembersihan enceng gondok dari aliran Sungai Lodji sampai bawah jembatan Gambaran dan sepanjang aliran sungai di wilayah Bendan Kergon secara manual untuk diangkut ke bantaran sungai. Diharapkan dengan nantinya pembangunan bendung gerak selesai dan bisa dioperasikan, maka bisa memaksimalkan pembersihan enceng gondok yang menutupi aliran sungai.

“harapannya setelah rotary screen bendung gerak dioperasikan, akan diuji cobakan dan berfungsi sebagai pengangkat baik sampah maupun enceng gondok agar air bisa mengalir ke laut. Kalau pada saat musim hujan ada aliran air dari Selatan, enceng gondok bisa terangkut kesana,”ungkapnya.

Lanjut Adi menambahkan, sebenarnya limbah enceng gondok ini bisa dijadikan pupuk kompos, maupun pakan ternak, dan sudah ada beberapa komunitas yang telah melakukan uji coba itu. Namun, yang menjadi kendala adalah antara volume enceng gondok dengan SDM yang membersihkan lebih banyak volume enceng gondok, sehingga perlu adanya penularan kreativitas limbah enceng gondok di tengah masyarakat.

“Kami minta masyarakat sabar dulu karena volume enceng gondok yang tumbuh ini luar biasa pesat. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara simultan dan berkesinambungan agar sedikit demi sedikit bisa terangkat dan teratasi,”pungkasnya.

*pim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!