Manado-channelnusantara.com-Langit Sulawesi Utara diprediksi akan diliputi awan pekat disertai hujan deras dan hembusan angin kencang dalam dua hari ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan, kondisi ini berpotensi memicu bencana hidrometeorologi mulai dari genangan air, banjir, longsor, hingga pohon tumbang.
Imbauan resmi ini dikeluarkan Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado untuk periode 11–12 Agustus 2025, setelah hasil analisis atmosfer menunjukkan adanya kombinasi fenomena cuaca yang cukup berbahaya.
Kepala Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Dhira Utama, mengungkapkan, anomali Suhu Permukaan Laut (SST) di kisaran 0,5–2,5°C telah meningkatkan kandungan uap air di sekitar perairan Sulawesi Utara. Fenomena ini diperkuat oleh terbentuknya belokan angin (shearline) akibat sirkulasi siklonik di perairan Timur Filipina, serta kelembapan udara tinggi di lapisan atmosfer atas.
“Kondisi ini sangat mendukung terjadinya hujan sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang, khususnya di wilayah Manado, Bitung, Tomohon, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Kepulauan Sitaro, Kepulauan Sangihe, dan Kepulauan Talaud,” jelas Dhira, Minggu (10/8/2025).
BMKG mengingatkan, daerah dengan topografi curam atau tebing berisiko tinggi mengalami longsor dan banjir. Warga dan pemerintah daerah diminta tidak lengah, serta segera mengambil langkah mitigasi seperti membersihkan saluran air, memangkas pohon rawan tumbang, dan menyiapkan jalur evakuasi aman.
Masyarakat diminta terus memantau informasi terkini melalui kanal resmi BMKG di https://cuaca.bmkg.go.id/, WhatsApp 0811-4320-0877, Facebook BMKG Sulawesi Utara, Instagram @infocuaca_sulut, serta aplikasi infoBMKG.
(Fad)