MANADO-channelnusantara.com-Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), akan melakukan penutupan sementara ruas Jalan Nasional Kaiya–Kotamobagu di Desa Muntoi, Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow. Senin (06/10/2025).
Penutupan ini dilakukan dalam rangka pemasangan Jembatan Sementara (Bailey) sebagai langkah darurat untuk memulihkan konektivitas jalan nasional yang sempat terdampak akibat amblasnya sebagian ruas jalan karena cuaca ekstrem beberapa waktu lalu.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.4 BPJN Sulut menjelaskan, penutupan ini bersifat sementara dan dilakukan demi keselamatan serta kelancaran proses pekerjaan di lapangan.
“Penutupan dilakukan selama pekerjaan pemasangan jembatan berlangsung agar pelaksanaannya dapat berjalan aman dan efisien,” ujar PPK 2.4 BPJN Sulut.
Penutupan jalan akan berlangsung selama 36 jam, terhitung mulai Selasa, 8 Oktober 2025 pukul 17.00 WITA hingga Kamis, 10 Oktober 2025 pukul 05.00 WITA.
Adapun Selama masa penutupan, pengguna jalan diimbau menggunakan jalur alternatif melalui:
Worotican – Poopo – Sinisir – Batas Kotamobagu, baik bagi kendaraan dari arah Manado menuju Kotamobagu, maupun sebaliknya.
“Kami berharap masyarakat dapat memaklumi penutupan sementara ini. Pekerjaan ini dilakukan untuk menjamin keselamatan dan mempercepat pemulihan akses jalan nasional agar kembali berfungsi normal,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPJN Sulawesi Utara, Handiyana ST, MT, MSc, menyampaikan bahwa langkah cepat ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian PUPR dalam menjaga konektivitas antar wilayah serta memastikan pelayanan infrastruktur jalan nasional berjalan optimal.
“Kami menaruh perhatian besar terhadap setiap kejadian yang berpotensi mengganggu akses masyarakat. Tim kami bergerak cepat agar jalur Manado–Kotamobagu segera kembali normal dan aman dilalui,” ujar Handiyana.
Ia juga menambahkan bahwa BPJN Sulut terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat sekitar untuk memastikan seluruh proses berjalan lancar tanpa mengganggu aktivitas warga.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan pengertian masyarakat. Setiap langkah yang kami ambil adalah demi keselamatan pengguna jalan serta kelancaran konektivitas ekonomi di Sulawesi Utara,” tutup Handiyana.
(Fad)